Menjelang Ramadhan seperti saat ini sudah mulai banyak ucapan selamat Ramadhan diantaranya adalah Ramadhan Kareem. Apa sebenarnya arti ramadhan kareem itu sendiri mungkin belum banyak yang tau dan bagaimana fatwa menurut beberapa ulama.
Dan apa sih bedanya penyebutan Ramadhan Kareem dengan Ramadhan Mubarak.
Daftar Isi Artikel:
Ramadhan Kareem Secara Bahasa
Kareem / Karim berasal dari bahasa Arab yang artinya adalah “Pemurah”. Nama Al-Karim juga merupakan salah satu nama dalam Asmaul Husna yang merupakan sebutan nama Yang dimiliki Allah.
Kareem juga memiliki makna lain yaitu pemaaf dan pemberi pertolongan. Di Jazirah Arab sendiri sebutan kareem sering ditujukan kepada orang yang memiliki akhlak dan budi pekerti yang baik.
Perbedaan Ramadhan Kareem dan Ramadhan Mubarak
Arti Ramadhan Kareem Secara Etimologi adalah Ramadhan yang Pemurah dimana lebih merujuk kepada Allah memberikan kemurahan Ampunanan-NYA selama bulan ramadhan.
Sedangkan Ramadhan Mubarak adalah Ramadhan yang di berkahi. Dan Seperti apa Fatwa para ulama tentang perbedaan ini
Fatwa Ulama
Berdasarkan Majmu Fatawa wa Rasail Ibnu Utsaimin jilid 20 hal 93-94 terbitan Dar Tsuraya Riyadh, cetakan kedua tahun 1426 H.
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin Mengatakan:
حكم ذلك أن هذه الكلمة: (رمضان كريم) غير صحيحة،
وإنما يقال: (رمضان مبارك)، وما أشبه ذلك،
لأن رمضان ليس هو الذي يعطي حتى يكون كريماً، وإنما الله تعالى هو الذي وضع فيه الفضل .
“Hukumnya adalah bawah kalimat ini “Ramadhan Karim” (terjemahnya: Ramadhan itu pemurah) adalah tidak benar. Yang benar adalah “Ramadhan Mubarak” (Ramadhan yang diberkahi) atau yang semisal, karena bukan Ramadhan yang memberi sehingga disebut pemurah, akan tetapi Allah Ta’ala yang memberikan keutamaan ini.”
Jadi tidak usah diperdebatkan setiap tahun tentang pengucapan Ramadhan Kareem dan Ramadhan Mubarak. Yang tidak boleh adalah memiliki kayakinan jika yang memberikah kemurahan dan keberkahan itu adalah bulan Ramadhan.
Karena sejatinya semua Kemurahan dan Keberkahan di Bulan Ramadhan adalah Allah Yang melimpahkan Rahmatnya di Bulan Yang mulia ini agar Umat-NYA berbondong bondong menjalankan Kebaikan.
Wallahu ‘Alam